RSS

Komunikasi Sepenuh Hati (Pertemuan I)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Definisi Komunikasi [Makalah]

KONSEP DASAR

A. Akar Kata Komunikasi
Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “comunis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “communis” adalah “communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “communication” atau “communicare” yang berarti " membuat sama" (to make common). Istilah “communis” adalah istilah yang paling sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang mirip  Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut secara sama. (http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-komunikasi/).
Dalam hal ini, yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, “communicate”, berarti (1) untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi; (2) untuk membuat tahu; (3) untuk membuat sama; dan (4) untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik. Sedangkan dalam kata benda (noun), “communication”, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi; (2) proses pertukaran diantara individu-individu melalui simbol-simbol yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan, dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983, dalam Vardiansyah, 2004).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi berasal dari akar kata yang maknanya selalu (1) melibatkan pertukaran simbol atau tanda baik verbal maupun nonverbal, (2) terbangunnya relasi kebersamaan antara komunikator dengan komunikan. Simbol atau tanda verbal seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan. Sementara simbol atau tanda nonverbal seperti mimic, gerak-gerik serta suara. Terbangunnya relasi kebersamaan ini bukan selalu sebagai hubungan yang positif seperti keakraban atau keintiman melainkan terbentuknya kontak hubungan antara pengirim pesan dengan penerima pesan melalui simbol atau tanda-tanda tertentu yang bersifat verbal atau nonverbal. Aplikasi kontak simbol ini baik dilakukan dengan diri sendiri (intrapersonal) maupun dengan pihak lain (antarpersonal).


B. Definisi Komunikasi

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud dengan komunikasi itu sendiri ?
Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver).
Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis yang berarti umum (common) atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).

Dari uraian tersebut, definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauhmana keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai.
Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).
Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :
“Komunikasi antarmanusia merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa percakapan pribadi maupun melalui media massa  dengan audience di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003 : 2-3).

Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :
Communication is defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito, 2003 : 198).
Dance dan Larson (dalam Vardiansyah, 2004 : 9) setidaknya telah mengumpulkan 126 definisi komunikasi yang berlainan. Namun, Dance dan Larson mengidentifikasi hanya ada tiga dimensi konseptual penting yang mendasari perbedaan dari ke-126 definisi temuannya itu, antara lain :
1.      Tingkat observasi atau derajat keabstrakannya. (a) Definisi bersifat umum, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. (b) Definisi bersifat khusus, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah alat untuk mengirimkan pesan militer, perintah dan sebagainya melalui telepon, telegraf, radio, kurir dan sebagainya.
2.      Tingkat kesengajaan. (a) Definisi yang mensyaratkan kesengajaan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah situasi-situasi yang memungkinkan suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. (b) Definisi yang mengabaikan kesengajaan, misalnya dari Gode (1959) yang menyatakan komunikasi sebagai proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang atau monopoli seseorang menjadi dimiliki dua orang atau lebih.
3.      Tingkat keberhasilan dan diterimanya pesan. (a) Definisi yang menekankan keberhasilan dan diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pertukaran informasi untuk mendapatkan saling pengertian. (b) Definisi yang tidak menekankan keberhasilan dan tidak diterimanya pesan, misalnya definisi yang menyatakan komunikasi adalah proses transmisi informasi.

Dari berbagai definisi komunikasi yang ada, Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi mencoba menjabarkan tujuh definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut antara lain :
1.      Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Definisi ini seperti yang dikemukakan Hovland, Janis & Kelley (1953).
2.      Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain. Komunikasi ini seperti yang dikemukakan Berelson dan Stainer (1964).
3.      Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?). Definisi seperti yang dikemukakan Lasswell (1960).
4.      Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih. Definisi ini seperti yang dikemukakan Gode (1959).
5.      Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Definisi ini seperti dikemukakan Barnlund (1964).
6.      Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan. Definisi ini seperti yang disampaikan Ruesch (1957).
7.      Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Definisi ini seperti yang dikemukakan Weaver (1949) (Zubair, 2006).

Sementara Riswandi menyimpulkan beberapa karakteristik komunikasi berdasar berbagai  definisi yang dikemukakan para ahli, antara lain :
1.      Komunikasi adalah suatu proses, artinya komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2.      Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara  sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
3.      Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi  (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.
4.      Komunikasi bersifat simbolis karena dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5.      Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6.      Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya bahwa para pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi. (Riswandi, 2006).

Jika dilihat sekilas dari ulasan di atas, kiranya dapat ditarik benang merah bahwa tiap ahli bisa memiliki pandangan beragam dalam mendefinisikan komunikasi.  Komunikasi terlihat sebagai kata yang abstrak sehingga memiliki banyak arti. Kenyataannya untuk menetapkan satu definisi tunggal terbukti sulit dan tidak mungkin terutama jika melihat pada berbagai ide yang dibawa dalam istilah itu.
Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner sehingga definisi komunikasi pun menjadi banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti, cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya berbagai definisi komunikasi yang ada sesungguhnya saling melengkapi dan menyempurnakan sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA


Buku :
Blake, Reed H., and Haroldsen, Edwin O. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan Ke-1. Terj. Hasan Bahanan. Surabaya: Papyrus, 2003.

Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994.

Purwasito, Andrik. Komunikasi Multikultural. Cetakan Ke-1. Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2003.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori Komunikasi. Cetakan Ke-1. Yogyakarta: Media Pressindo, 2006.

Vardiansyah, Dani. Pengantar Ilmu Komunikasi. Cetakan Ke-1. Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.


Internet :

Zubair, Agustina. “Definisi Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi>.

Riswandi. “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi.” WordPress.com 17 Oktober 2006. 10 Juni 2010. <http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/definisi-komunikasi-dan-tingkatan-proses-komunikasi/>.

“Definisi Komunikasi.” Blogdetik.com. 11 Juni 2010. <http://cahpct.blogdetik.com/2009/04/02/definisi-komunikasi/>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Mulai dari yang Kecil Sekarang !


Anda pernah dengar nama nama orang beken, Thomas Alfa Edison penemu lampu listrik, ada juga Kolonel Sanders penjual ayam KFC yang kini outlet nya menyebar ke seluruh dunia, Oprah presenter termahal di dunia ada di sekitar kita aja ada Budi Anduk yang kini namanya meroket, saking terkenalnya ada yang bikin setiker BUDI ANDUK PRESIDEN INDONESIA-Bisa Aja Coy-!!!.

Kebesaran mereka semua dimulai dari hal-hal kecil dan tidak sungkan-sungkan dilakukan. kali tempo orang oarang itu juga jadi bahan ejekan dan dihina teman-temannya atau bahkan dituduh gila.
Ya... karena banyak orang yang tidak mengerti atau tidak memhami pikiran besar orang yang dihina itu.


SAYA PERNAH MENBACA: ada seorang penenrima kalpataru sebagai perintis lingkungan hidup dijaman pemerintahan suharto dituduh gila oleh para tetangganya lantaran orang ini pingin mengalirkan air dibalik bukit menuju desanya. Sesuatu ide yang dianggap gila oleh para warga dikampungnya. Tapi yang terjadi adalah terbalik, oarang kampun merasa pikiran mengalirkan air dari balik bukit itu menjadi sebuah pikiran waras yang kemudian kelak membawa kampun dan warga sekitar hidup makmur dan melimpah hasil buminya gara-gara pikiran yang dianggap gila tadi. Luar Biasa.

Oleh karena itu kalau kita punya ide, lalu dipikirkan selalu, dan yakin, pasti pikiran itu akan mewujud di alam nyata ini. Selamat Berkarya dan Dahsyat Luar Biasa.


Sumber: muhsamjogja.blogspot.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Metamorfosa

Oleh: Muh. Samsudin

Memulai sesuatu yang baru memang tidak mudah, karena ada hambatan dari diri kita atau orang lain. Kadang hambatan itu muncul justru lebih dominan dari faktor diri sendiri. Kemauan untuk berubah, kemauan untuk tampil berbeda, kemauan untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya dikalahkan dengan pikiran " begini saja sudah cukup kok" atau "ngapain cari yang sulit sulit" atau "tuhan sudah menggariskan saya begini kok"..... Hambatan dari orang lain bisa saja juga dihadapi, dalam interaksi lingkup kecil dalam keluarga, lingkungan kerja, sampai pada lingkungan masyarakat. Sekali tempo bisa jadi dibilang " wah sok sibuk" atau "kok sekarang rajin amat sih, pingin jadi manager ya" atau " wah sekarang rajin ibadah biar jadi orang alim", atau " sudah lupa nih sama kita kita yang dulu temanmu..."

Ada kata yang patut direnungkan:


BERUBAH ITU HARUS, KARENA KALAU KITA TIDAK BERUBAH MAKA KITA AKAN JADI SAMPAH


Bisa jadi saat ini karena pikiran kita sendiri, kita sudah menuju proses penyampahan diri sendiri secara pelan dan tidak terasa. kemudian kita akan menjadi orang yang anti perubahan. dan ketika kita sudah menjadi orang yang anti perubahan sebenarnyalah seseorang"sudah mati". Meski nampak hidup sebenarnya lah mati dalam kestatisan, tanpa dinamika dan sayangnya banyak yang tidak tahu itulah sebenarnya "kematian".

Perubahan bisa dimulai dari yang kecil kecil kemudian bermuara kebada yang lebih substantif. Perubahan dimulai sejak bangun tidur sampai tidur kembali. Saya perlu bertanya kepada kita semua:

Jam Berapakah kita bangun, lebih dulu dari ayam atau lebih lambat dari matahari? Seberapa cepat anda melangkah 60 langkah dalam setiap menit atau 90 langkah dalam setiap menit.



Sumber: Teknologi Media dan Pembelajaran
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Belajar dari Burung

Oleh: Muh. Samsudin

Keterpurukan atau kegagalan memang menjadi sebuah bayangan buruk yang secara sadar atau \tidak menjadi kekhawatiran setiap orang. Dampak negatif keterpurukan menjadikan seseorang menjadi sangat rendah secara mental maupun secara material. Yang terhadi adalah sulitnya orang tersebut untuk bangkit dari kenyataan dan menertima kejadian yang menimpa itu sebagai sebuah ujian. Ada juga keterpurukan berdamkak positif yaitu menjadikan seseorang tersadarkan arti kata kehidupan dan sejatinya perjalanan hiduip manusia. Ketika kegagalan dan keterpurukan melanda malah menjadikan sesorang tersebut bangkit dan berani menghadpi kenyataan hidup. Saya punya kata yang tepat untuk bahan renungan :
Sejatinya modal luar biasa yang diberikan Sang Pencipta pada manusia adalah kehidupan
Saat bangun tidur, sehabis sholat subuh secara tidak sengaja saya menyaksikan ustadz Syafi'i Antonio bercerita: (dalam Bahasa saya akan saya ceritakan kemblai kepada para pembaca). Coba kita lihat Burung. Burung sungguh binatang yang mengajarkan kita untuk luar bias menjadi orang yang bisa naik ke derajat yang tinggi. Burung pastilah bangun selalu pagi. jarang ada burung bangun kesiangan. Saat burung mau terbang yang dilakukan adalah menginjakkan kakinya kebumi sehingga naik keatas melawan gravitasi bumi, kemudian mengepakkan sayapnya untuk mempunyai kecepatan terbang yang diinginkan, semakin cepat sayap mengepak maka semakin cepat laju si burung. (sampe sini- saya ketinggalan cerita itu tapi saya menangkap maksud cerita ustadz syafii).


Kalau orang mau mendapatkan sebuah derajat yang tinggi dalam hal apa saja maka, orang harus melakukan aktivitas lompatan yang tinggi pula mau bergerak secepat mungkin, agar mendapatkan derajat yang setinggi mungkin. Dan itu dilakukan sepagi mungkin. karena produktivitas manusia sudah bisa dimulai sejak bangun tidur. Bisa berupa produktivitas jasa maupun produktivaitas barang. bisa pula produktivatas dunia maupun produktivitas akhirat. Nah silhkan dibaca sendiri dan direnungkan sendiri soal burung tadi, pasti ada inpirasi produktivitas lain yang anda dapatkan. Selamat berkarya dan produktif.


Sumber: muhsamjogja.blogspot.com
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Hidup Itu Indah


"Aduh hidup kok kayak begini, tiap hari ada masalah, anak, pekerjaan, urusan kantor, omongan tetangga, komentar orang tua, komentar buruk orang-orang terdekat selalu bermunculan setiap hari.... oh tuhan kok hidupku begini niiiiih"

Kawan kadang kita mendengar orang mengeluh semacam itu. Beban hidup memang membuat sebagian besar orang merasa tidak nyaman, selalu membelenggu dan membuat kecil hati menghadapi kerasnya kehidupan. Tuntutan hidup yang tinggi, dan sulitnya melakukan pemenuhan kebutuhan menjadi salah satu penyebab sesaknya gerak pikiran dan perasaan. Akumulasi masalah dan kompleksnya problem kehidupan membuat sebagian besar orang lari dari dunia yang nyata kepada kehidupan-semu. Jika dalam kondisi seperti itu kemudian hanya didekati dengan logika matematika manusia semata, yang dijumpai adalah perasaan menyalahkan diri sendiri dan mempertanyakan kekuasaan tuhan yang pengasih dan penyayang. 

"Tuhan kok Tuhan tidak mendengarkan doa-ku. Kapan Tuhann ? kok lama bangets?"

Perasaan putus asa dan menyerah kepada keadaan adalah penyakit paling berbahaya yang menghinggapi manusia. Karena putus asa pada dasarnya adalah keprasahan manusia pada materi bukan kepasrahan manusia kepada Tuhan. Lha kalau manusia sudah menyerah pada materi maka sebenarnya manusia memiliki harga tak lebih dari sekedar materi. Kalau manusia menyerah pada uang maka sebenarnyalah orang itu harganya lebih murah dari sekedar nilai uang. Oleh karena itu kata bijak menegaskan putus asa adalah temannya setan.
Pada dasarnya tidak ada satupun orang hidup itu menginginkan kegagalan. Yang diinginkan adalah keberhasilan. Sehingga ketika kegagalan dialami yang dirasakan adalah perasaan tidak berarti dan tidak berguna dalam kehidupan. Padahal jika dilihat dari kacamata positif kegagalan pada dasarnya adalah guru yang paling berharga. Orang yang dapat belajar dari kekagalan tentu tidak akan melakukan hal yang sama untuk gagal. Sebaliknya Keberhasilan adalah guru yang paling buruk karena keberhasilan sering membuat orang merasa puas dan lupa diri.

Sumber: GLOBAL BLOG


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Analisis Definisi Komunikasi Menurut Harold Lasswell

Harold Lasswell

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.
Kesimpulan:
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.

Sumber: http://organisasi.org/analisis-pengertian-komunikasi-dan-5-lima-unsur-komunikasi-menurut-harold-lasswell
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments29

Keajaiban Informasi

Oleh: Muh. Samsudin
Informasi itu memang ajaib. Karena bisa mengubah dan melakukan perubahan pada cara berpikir dan keyakinan seseorang. Perlu rasanya untuk mengetahui bagaimana proses sebuah teknologi informasi kemudian menjadi penting saat ini. Sya mengutip penjelasan tentang teknologi informasi dari wikipidea. 

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas penyebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
[sunting] Sejarah

Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi, bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.

Setelah itu teknologi penyampaian informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.


Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.

Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

Nah saya berpendapat Pada prinsipnya teknologi informasi itu menjadi penting sangat dipengaruhi oleh kesadaran manusia terhadap informasi itu sendiri. Budaya akan sadar informasi kadang tidak terbangun sejak kecil, sehingga kepedulian seseorang akan informasi baru tidak sebanding dengan banyaknya informasi baru yang disalurkan dan disiarkan oleh produkan media informasi.


Sumber: PAI-UMY
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0

Selamat Bergabung Mahasiswa PAI

Assalamualaikum Wr.Wb.

Selamat Bergabung dengan www.muhsam-itkom.blogspot.com Blog ini dpersembahkan untuk anda para insan pendidikan yang bergabung dalam program belajar bersama untuk topik Manajemen Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi pada prodi Pendidikan Agama Islam.
Kusus pada semester ganjil 2011 / 2012 saya kan mencoba melakukan komunikasi virtual dengan peserta diskusi ini melalui blog. Nah tentu akan harus dibutuhkan sedikit waktu dan kesadaran anda untuk mencoba membuka blog ini minimal sekali dalam seminggu.

Pada semeseter ini perjumpaan akan sering dilakukan di laboratorium komputer karena target dari pembelajaran adalah anda diharapkan memiliki ketrampilan berupa mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan proses pembelajaran. Salah satu indikator yang bisa diukur dan dilihat adalah para mahasiswa dapat membuat Blog sebagai media, Facebook learning, dan pembuatan mailist untuk siswa dan guru, serta mampu membuat CD Interaktif. Mengingat terbatasnya jam pertemuan dan waktu yang tersedia tentu kesungguhan dan kemauan sahabat mahasiswa dalam program belajar bersama pada semester ini sangat penting.

Saya berharap pada sahabat mahasiswa yang sudah menguasi beberapa tujuan pertemuan pembelajaran di atas dapat membantu teman-teman lain dalam meningkatkan ketrampilan berbasis IT. oke. semau saja selamat bergabung. Nah komentar dan pertranyaannya kami tunggu.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Kritik dan Saran